-->

Perbedaan Gagal Ginjal Akut Dan Gagal Ginjal Kronis

Gagal ginjal akut. Seperti telah kami jelaskan pada artikel sebelumnya tentang jenis penyakit pada ginjal manusia, kondisi gagal ginjal adalah menjadi salah satunya, dimana jika sudah mengalami gagal ginjal itu berarti organ ginjal sudah tidak dapat menjalankan fungsinya.

Menurut kejadiannya, gagal ginjal dapat dibagai menjadi dua yaitu : gagal ginjal akut yang timbul secara tiba - tiba  dalam hitungan hari dan minggu, kedua adalah gagal ginjal kronis yang timbuk perlahan namun berlangsung secara menahun. Dari tingkat kesembuhannya, gagal ginjal akut masih dapat disembuhkan jika diobati dengan tepat, sedangkan gagal ginjal kronis tidak dapat disembuhkan dan harus menjalani pengobatan seumur hidup.

Dilihat dari gejalanya, berikut ini adalah perbedaan antara gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis :

Gejala gagal ginjal akut. Ditandai dengan : nyeri pinggang yang amat sangat ( kolik ), mata bengkak, kaki bengkak, terasa sakit pada saat kencing, demam, kencing sedikit namun sering, kencing berwarna merah ( ada darah ). Pada gagal ginjal akut ada kelainan urin seperti : ada protein dalam urine, ada eritrosit, sel darah putih / lekosit, bakteri dalam urine.

Gejala gagal ginjal kronis. Ditandai dengan : mual, muntah, bengkak - bengkak, lemas, tidak

gagal ginjal akut
ada tenaga, nafsu makan berkurang, gatal, sesak nafas, wajah pucat / anemia. Kelainan urine berupa : selalu ada protein, eritrosit, lekosit dalam unrine. Kelainan lain hasil pemeriksaan lab : creatinine darah naik, HB turun.


PENGOBATAN GAGAL GINJAL

Tujuan pengobatan penyakit ginjal adalah untuk mengendalikan gejala, meminimalkan komplikasi, dan memperlambat perkembangan penyakit. Bila diketahui penyebab penyakit ginjal - nya adalah dampak dari penyakit lain, maka dokter akan memberikan obat - obatan atau terapi untuk mengobati penyakit tersebut, misalnya pemberian obat untuk pengobatan hipertensi, anemia, atau kolesterol yang tinggi.

Pengobatan gagal ginjal dimulai dengan pembatasan cairan, selain itu mengurangi makanan yang mengandung protein, garam, dan fosfat. Bila tidak dapat diatasi secara konservatif, maka harus dilakukan cuci darah seumur hidup atau menjalani transplantasi ginjal.

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel