Beberapa Komplikasi Hipertensi Yang Harus Diwaspadai
Komplikasi hipertensi sering terjadi pada penderita karena lambannya perawatan. Bahkan tidak jarang penderita tidak menyadari bahwa dirinya terserang hipertensi atau tekanan darah tinggi, inilah yang membuat pengobatan hipertensi menjadi berlarut - larut.
Penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah memang berbahaya, pada umumnya komplikasi hipertensi yang terjadi adalah penyakit kardiovaskular. Penyakit ini sering disebut sebagai pembunuh nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Besarnya dampak kesehatan yang muncul jika terjadi komplikasi hipertensi harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Kerusakan organ tubuh lainnya akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang terdampak dari adanya hipertensi atau tekanan darah tinggi antara lain : otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.
KOMPLIKASI HIPERTENSI YANG UMUM TERJADI
Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipertensi yang dapat terjadi:
1. Terjadinya gangguan pada organ ginjal
Jika dibiarkan tanpa penanganan, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengganggu kemampuan organ tersebut untuk berfungsi dengan baik. Lama-kelamaan, hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi berupa gagal ginjal.
2. Jantung dan pembuluh darah menjadi bermasalah
Hipertensi berat yang tidak terkontrol dapat membuat struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah mengalami kerusakan. Akibatnya, akan muncul komplikasi hipertensi pada jantung dan pembuluh darah, seperti:
Serangan jantung
Adanya penyakit hipertensi, setelah rentang waktu tertentu dapat membuat pembuluh darah arteri pada jantung menjadi keras dan mudah rusak. Jika kerusakan pada pembuluh darah jantung sudah cukup parah, maka aliran darah menuju otot-otot jantung akan terhambat yang pada akhirnya mengakibatkan serangan jantung.
Gagal jantung
Ini adalah komplikasi hipertensi yang menakutkan. Pada saat tekanan darah tinggi, kondisi ini memaksa jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, dapat membuat dinding dan otot jantung menebal, sehingga jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Jika jantung sudah tidak dapat memompa darah dengan baik, maka kondisi ini disebut gagal jantung.
Aneurisma
Komplikasi hipertensi yang satu ini ditandai dengan dinding arteri yang melemah dan memicu terbentuknya kantong yang rapuh di pembuluh darah arteri. Aneurisma umumnya terbentuk di aorta, namun bisa juga terbentuk pada pembuluh darah arteri di bagian tubuh lain. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.
Penyakit arteri perifer
Komplikasi hipertensi ini terjadi ketika aliran darah ke anggota tubuh tertentu, seperti kaki, lengan, perut, dan kepala, berkurang akibat rusaknya pembuluh darah. Penyakit arteri perifer dapat membuat bagian tubuh yang terdampak tidak dapat berfungsi dengan baik.
3. Disfungsi seksual
Ternyata komplikasi hipertensi bisa mengancam keharmonisan suami isteri. Hipertensi dapat menghalangi aliran darah ke penis dan menyebabkan disfungsi ereksi pada pria, terutama penderita diabetes. Sementara pada wanita, hipertensi dapat menurunkan libido (hasrat atau gairah seksual), serta membuat vagina kering dan sulit orgasme.
4. Masalah pada otak
Salah satu organ yang berisiko tinggi terkena kerusakan akibat komplikasi hipertensi adalah otak. Komplikasi hipertensi pada otak ada banyak, di antaranya:
Anerisma otak
Hipertensi kronis dan tidak terobati dalam jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya aneurisma otak. Aneurisma pada otak ini rentan pecah dan menyebabkan perdarahan otak yang sangat berbahaya.
Stroke
Komplikasi hipertensi mengakibatkan stroke bukan rahasia lagi. Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat. Hal ini dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.
Stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah otak mengeras, sehingga aliran darah di otak menjadi kurang lancar. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan stroke ringan (TIA). Jika tidak ditangani, hipertensi yang sudah menyebabkan TIA berisiko tinggi menimbulkan stroke.
Daya ingat menurun
Hipertensi yang tidak terkendali lama-kelamaan bisa menyebabkan aliran darah pada otak menjadi bermasalah. Akibatnya, hipertensi dapat menyebabkan fungsi otak, seperti berpikir, mengingat, belajar, atau berkonsentrasi, menjadi terganggu. Jika sudah parah, kondisi ini dapat berkembang menjadi demensia.
5. Kerusakan mata
Mungkin tidak pernah terpikirkan bagi kita jika komplikasi hipertensi juga sampai mengakibatkan kerusakan mata. Pada saat tekanan darah menjadi tinggi, kondisi ini mengganggu fungsi retina dan saraf mata, sehingga penglihatan menjadi terganggu. Penyakit yang sering terjadi adalah retinopati hipertensi, berupa pembengkakan dan rusaknya pembuluh darah di retina, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan. Tidak berhenti sampai di situ, Hipertensi juga mendatangkan komplikasi berupa kerusakan saraf mata akibat pecahnya pembuluh darah di dalam bola mata, akibatnya bisa menyebabkan kebutaan permanen.
6. Sindrom metabolik
Mungkin ini terdengar sedikit asing di telinga anda. Komplikasi hipertensi yang satu ini membuat penderitanya rentan terserang diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan berat badan atau obesitas, meningkatkanya kolesterol jahat (LDL dan trigliserida), menurunnya kolesterol baik (HDL), serta gangguan pada kinerja hormon insulin di dalam tubuh.
AGAR TIDAK TERJADI KOMPLIKASI HIPERTENSI
Mengingat begitu fatalnya kondisi kesehatan akibat komplikasi hipertensi, kita perlu memberikan perhatian serius dengan melakukan langlah - langkah yang tepat agar hipertensi tidak memburuk. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu ditempuh agar bisa menurunkan risiko komplikasi hipertensi :
1. Jaga tekanan darah, usahakan normal
Komplikasi hipertensi terjadi ketika tekanan darah tinggi tidak terkontrol dan berlarut - larut. Untuk itu penting sekali menyediakan alat pengukur tekanan darah untuk memantau kondisi tekanan darah secara mandiri di rumah.
2. Batasi penggunaan garam dalam makanan
Tidak salah memang jika garam disebut sebagai pantangan hipertensi karena bisa menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Penanganan hipertensi dengan mengonsumsi menu yang rendah sodium adalah langkah yang tepat.
3. Kontrol berat badan anda
Berat badan berlebih memang berisiko hipertensi, sehingga untuk menghindari komplikasi hipertensi kita perlu selalu mengontrol berat badan kita. Untuk mengetahui berat badan ideal, cari tahu indeks massa tubuh yang tepat atau konsultasikan pada dokter.
4. Kurangi konsumsi alkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi naik. Mengurangi atau bahkan berhenti konsumsi alkohol adalah pilihan yang bijak.
5. Menjalankan program olahraga teratur
Olahraga memang menyehatkan. Untuk mencegah agar hipertensi tidak menjadi pemicu komplikasi penyakit lain, kita perlu membuat program olahraga teratur dalam pola hihidup kita. Bagi yang baru memulai, cobalah berolahraga 30 menit setidaknya 2-3 kali per minggu.
6. Cukupi kebutuhan nutrisi
Faktor makanan juga penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Untuk itu kita harus mengonsumsi makanan bernutrisi untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Kita bisa mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang tinggi kandungan potasium. Hindari juga konsumsi kalori, lemak, dan gula berlebih.
Penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah memang berbahaya, pada umumnya komplikasi hipertensi yang terjadi adalah penyakit kardiovaskular. Penyakit ini sering disebut sebagai pembunuh nomor satu di dunia setiap tahunnya.
Besarnya dampak kesehatan yang muncul jika terjadi komplikasi hipertensi harus menjadi perhatian serius bagi kita semua. Kerusakan organ tubuh lainnya akibat komplikasi hipertensi akan tergantung kepada besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati. Organ-organ tubuh yang terdampak dari adanya hipertensi atau tekanan darah tinggi antara lain : otak, mata, jantung, ginjal, dan dapat juga berakibat kepada pembuluh darah arteri perifer itu sendiri.
KOMPLIKASI HIPERTENSI YANG UMUM TERJADI
Berikut ini adalah beberapa komplikasi hipertensi yang dapat terjadi:
1. Terjadinya gangguan pada organ ginjal
Jika dibiarkan tanpa penanganan, tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di ginjal dan mengganggu kemampuan organ tersebut untuk berfungsi dengan baik. Lama-kelamaan, hipertensi yang tidak terkontrol bisa menyebabkan komplikasi berupa gagal ginjal.
2. Jantung dan pembuluh darah menjadi bermasalah
Hipertensi berat yang tidak terkontrol dapat membuat struktur dan fungsi jantung serta pembuluh darah mengalami kerusakan. Akibatnya, akan muncul komplikasi hipertensi pada jantung dan pembuluh darah, seperti:
Serangan jantung
Adanya penyakit hipertensi, setelah rentang waktu tertentu dapat membuat pembuluh darah arteri pada jantung menjadi keras dan mudah rusak. Jika kerusakan pada pembuluh darah jantung sudah cukup parah, maka aliran darah menuju otot-otot jantung akan terhambat yang pada akhirnya mengakibatkan serangan jantung.
Gagal jantung
Ini adalah komplikasi hipertensi yang menakutkan. Pada saat tekanan darah tinggi, kondisi ini memaksa jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah. Akibatnya, dapat membuat dinding dan otot jantung menebal, sehingga jantung kesulitan untuk memompa cukup darah ke seluruh tubuh. Jika jantung sudah tidak dapat memompa darah dengan baik, maka kondisi ini disebut gagal jantung.
Aneurisma
Komplikasi hipertensi yang satu ini ditandai dengan dinding arteri yang melemah dan memicu terbentuknya kantong yang rapuh di pembuluh darah arteri. Aneurisma umumnya terbentuk di aorta, namun bisa juga terbentuk pada pembuluh darah arteri di bagian tubuh lain. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan organ permanen atau bahkan kematian.
Penyakit arteri perifer
Komplikasi hipertensi ini terjadi ketika aliran darah ke anggota tubuh tertentu, seperti kaki, lengan, perut, dan kepala, berkurang akibat rusaknya pembuluh darah. Penyakit arteri perifer dapat membuat bagian tubuh yang terdampak tidak dapat berfungsi dengan baik.
3. Disfungsi seksual
Ternyata komplikasi hipertensi bisa mengancam keharmonisan suami isteri. Hipertensi dapat menghalangi aliran darah ke penis dan menyebabkan disfungsi ereksi pada pria, terutama penderita diabetes. Sementara pada wanita, hipertensi dapat menurunkan libido (hasrat atau gairah seksual), serta membuat vagina kering dan sulit orgasme.
4. Masalah pada otak
Salah satu organ yang berisiko tinggi terkena kerusakan akibat komplikasi hipertensi adalah otak. Komplikasi hipertensi pada otak ada banyak, di antaranya:
Anerisma otak
Hipertensi kronis dan tidak terobati dalam jangka panjang dapat menyebabkan terbentuknya aneurisma otak. Aneurisma pada otak ini rentan pecah dan menyebabkan perdarahan otak yang sangat berbahaya.
Stroke
Komplikasi hipertensi mengakibatkan stroke bukan rahasia lagi. Hipertensi bisa menyebabkan pembuluh darah menyempit, bocor, pecah, atau tersumbat. Hal ini dapat mengganggu aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak. Jika hal ini terjadi, sel-sel dan jaringan otak pun akan mati dan menyebabkan terjadinya stroke.
Stroke ringan atau transient ischemic attack (TIA)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah otak mengeras, sehingga aliran darah di otak menjadi kurang lancar. Dalam jangka panjang, kondisi ini bisa menyebabkan stroke ringan (TIA). Jika tidak ditangani, hipertensi yang sudah menyebabkan TIA berisiko tinggi menimbulkan stroke.
Daya ingat menurun
Hipertensi yang tidak terkendali lama-kelamaan bisa menyebabkan aliran darah pada otak menjadi bermasalah. Akibatnya, hipertensi dapat menyebabkan fungsi otak, seperti berpikir, mengingat, belajar, atau berkonsentrasi, menjadi terganggu. Jika sudah parah, kondisi ini dapat berkembang menjadi demensia.
5. Kerusakan mata
Mungkin tidak pernah terpikirkan bagi kita jika komplikasi hipertensi juga sampai mengakibatkan kerusakan mata. Pada saat tekanan darah menjadi tinggi, kondisi ini mengganggu fungsi retina dan saraf mata, sehingga penglihatan menjadi terganggu. Penyakit yang sering terjadi adalah retinopati hipertensi, berupa pembengkakan dan rusaknya pembuluh darah di retina, sehingga mengakibatkan penglihatan kabur atau bahkan kebutaan. Tidak berhenti sampai di situ, Hipertensi juga mendatangkan komplikasi berupa kerusakan saraf mata akibat pecahnya pembuluh darah di dalam bola mata, akibatnya bisa menyebabkan kebutaan permanen.
6. Sindrom metabolik
Mungkin ini terdengar sedikit asing di telinga anda. Komplikasi hipertensi yang satu ini membuat penderitanya rentan terserang diabetes, penyakit jantung, dan stroke. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan berat badan atau obesitas, meningkatkanya kolesterol jahat (LDL dan trigliserida), menurunnya kolesterol baik (HDL), serta gangguan pada kinerja hormon insulin di dalam tubuh.
AGAR TIDAK TERJADI KOMPLIKASI HIPERTENSI
Mengingat begitu fatalnya kondisi kesehatan akibat komplikasi hipertensi, kita perlu memberikan perhatian serius dengan melakukan langlah - langkah yang tepat agar hipertensi tidak memburuk. Berikut ini adalah beberapa langkah yang perlu ditempuh agar bisa menurunkan risiko komplikasi hipertensi :
1. Jaga tekanan darah, usahakan normal
Komplikasi hipertensi terjadi ketika tekanan darah tinggi tidak terkontrol dan berlarut - larut. Untuk itu penting sekali menyediakan alat pengukur tekanan darah untuk memantau kondisi tekanan darah secara mandiri di rumah.
2. Batasi penggunaan garam dalam makanan
Tidak salah memang jika garam disebut sebagai pantangan hipertensi karena bisa menjadi pemicu tekanan darah tinggi. Penanganan hipertensi dengan mengonsumsi menu yang rendah sodium adalah langkah yang tepat.
3. Kontrol berat badan anda
Berat badan berlebih memang berisiko hipertensi, sehingga untuk menghindari komplikasi hipertensi kita perlu selalu mengontrol berat badan kita. Untuk mengetahui berat badan ideal, cari tahu indeks massa tubuh yang tepat atau konsultasikan pada dokter.
4. Kurangi konsumsi alkohol
Mengonsumsi terlalu banyak alkohol juga bisa menyebabkan tekanan darah tinggi naik. Mengurangi atau bahkan berhenti konsumsi alkohol adalah pilihan yang bijak.
5. Menjalankan program olahraga teratur
Olahraga memang menyehatkan. Untuk mencegah agar hipertensi tidak menjadi pemicu komplikasi penyakit lain, kita perlu membuat program olahraga teratur dalam pola hihidup kita. Bagi yang baru memulai, cobalah berolahraga 30 menit setidaknya 2-3 kali per minggu.
6. Cukupi kebutuhan nutrisi
Faktor makanan juga penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Untuk itu kita harus mengonsumsi makanan bernutrisi untuk menjaga tekanan darah tetap normal. Kita bisa mengonsumsi buah dan sayuran terutama yang tinggi kandungan potasium. Hindari juga konsumsi kalori, lemak, dan gula berlebih.